Pages - Menu

Selayang Pandang

"Tak seorang pun mampu mendefenisikan cinta dengan sempurna sebab tak seorang pun juga mampu mencintai secara sempurna. Hanya Tuhan yang sempurna, termasuk dalam hal mencintai kita, anda dan saya !"

About Me

My photo
Hi. saya JP / Jansn / Pur. Lahir di tanggal 17 September. Sukses terbesarku ialah ketika setiap pribadi yang mengenalku, tersenyum bahagia saat mendengar namaku dan mereka katakan, 'aku mengasihi dia'.

Tuesday, April 23, 2013

UAN (UJIAN AKHIR NASIONAL) Penyakit atau Prestasi ? Cobaan atau Uji Nasib ?

UAN kini merupakan momok yang menakutkan bagi segenap generasi muda dibangku sekolah. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi. Tak banyak siswa/siswi yang stress/depresi saat akan menghadapi UAN. Meskipun pada akhirnya ada juga prestasi yang diraih oleh segelintir siswa/siswi namun efek terbesarnya ialah meninggalkan kesan yang menakutkan bahkan traumatic bagi pribadi siwa/siswi serta para guru yang telah berdedikasi dalam hal membimbing dan mendidik.

Dengan kejadian seperti diatas, masih dapatkah kita berbangga dengan prestasi yang dicapai segelintir siswa/siswa ? Sedangkan ada sekian banyak penyakit yang telah ditimbulkan karena UAN ?
Seingat saya, dalam salah satu berita, Progam pemerintah ini direalisasikan dengan salah satu maksud menandingi standar kelulusan di negara-negara tetangga yang telah berada pada kisaran nilai 8.
Patut diyakini, pemerintah sebenarnya sangat sadar bahwa belum tercapainya pemerataan pembangunan dunia pendidikan. Masih banyak saudara-saudara di berbagai daerah pelosok yang belum dapat menikmati sarana dan prasana pendidikan yang memadai.

Diantaranya, kekurangan tenaga pengajar/guru, kekurangan buku-buku pendukung, masih terisolasi dari dunia global akibat kurangnya informasi yang diperoleh, keadaan sekolah yang sangat memprihatinkan, belum lagi letak sekolah yang begitu amat jauh dari pemukiman siswa/siswi. Dengan kata lain, ada daerah dimana ketikan ingin bersekolah, siswa/siswi harus bersekolah didesa seberang yang jaraknya bahkan berkilo-kilo meter dari rumah mereka.

Kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak didukung dengan pengawasan langsung dilapanganlah yang menjadi persoalan sejauh mana pemerintah memahami rakyatnya, terutama siswa/siswa, generasi penerus bangsa. Pengawasan yang minim, yang hanya membaca kertas (laporan), bersenandung dikursi putar, inilah yang menurunkan kepedulian pemerintah.

Anggaran 20 persen yang dialokasikanpun belum mampu memeratakan pembangunan dunia pendidikan. Apalagi pemerataan tingkat kelulusan ! Jangan mimpi boss… mendekati ujian, hampir seluruh siswa bergerilya mencari bocoran soal, mencari kunci-kunci jawaban. Entah itu benar, entah itu salah, urusannya nanti. Yang penting sudah ditemukan sedikit pelipur lara.

Mana bisa belajar sekian tahun, kelulusannya serta kelanjutan masa depannya hanya ditentukan hanya dalam seminggu ? Siswa/siswi yang pintar pun ada yang tidak lulus ! Salah siswa/siswi atau salah pemerintah ? Orang tua mati-matian cari duit buat sekolah anaknya selama bertahun-tahun, demi masa depan, seakan hilang arah ketika mendengar anaknya tidak lulus dalam perjuangan seminggu !
Sebenarnya UAN ini dapat dikategorikan Cobaan kah atau Uji Nasib ?

Program UAN juga selalu diupgrade. Dari tahun ke tahun jumlah paket soalnya ditambah ! Apa gunanya ? agar tidak ada saling contek ? agar pusing cari kunci jawaban/soal bocoran ? atau pemerintah sedang melatih mental generasi muda agar piker diri masing-masing saja (apabila 1 ruangan ujian, masing-masing siwa dapat 1 paket ), biar negara tetangga bisa WOW gitu mungkin sampai koprol melihat hasil UAN generasi penerus bangsa ? entah memuaskan, lulul. Atau….hmmmm

Sebenarnya program UAN ini, program untuk mencerdaskan bangsa terutama generasi penerus ataukah program untuk memperkaya kelompok tertentu ? Bayangkan saja bila UAN dijadikan proyek ! Pabrik kertas, pabrik tinta, pasti dapat omset besar sekali. Jadi mungkin saja, hutan dinegeri kita makin gundul, salah satu penyebabnya karena program UAN yang membutuhkan banyak sekali kertas.
Pastinya masih ada solusi, jalan terbaik dalam hal mencerdaskan bangsa yang didalamnya terdapat berjuta jiwa generasi muda, calon pemimpin masa depan. UAN bukan satu-satunya jalan untuk mengukur dan meningkatkan kualitas pendidikan dinegeri ini.

Masih banyak hal-hal di dunia pendidikan yang perlu ditata, dikembangkan. Bahkan lebih penting dari UAN dan lebih menjanjikan serta menjamin kualitas generasi penerus bangsa.
Tiba saatnya untuk lebih tegas menilai dan memutuskan bahwa  UAN akan menghasilakan Prestasi atau Penyakit ? dan apakah UAN merupakan Cobaan atukah sekedar Uji Nasib ? 

No comments:

Post a Comment