Ada dua orang
sahabat: seorang pria dan seorang wanita. Ketika masih muda, mereka berdua
diramalkan memiliki nasib burk. Teman yang satu diramalkan akan memiliki masa
depan suram, sedangkan yang lain harus bekerja keras seumur hidup karena
dilahirkan dengan shio kerbau. Seperti kerbau, ia harus membanting tulang
sampai mati.
Bertahun-
tahun kemudian, hal sebaliknya terjadi. Sahabat yang pria berhasil bekrja di
sebuah hotel internasional dengan gaji yang sangat baik, dan sahabat yang lain
menikah dengan pria baik dan pekerja tangguh sehingga hidupnya sangat
berkelimpahan. Ia tidak lagi harus membanting tulang seumur hidup, tetapi
sering jalan-jalan dari suatu negara ke negara lain bersama anak-anaknya, yang
semuanya belajr di sekolah dan kampus terbaik di dunia.
Ada empat
tokoh Alkitab yang dari mereka, kita bisa belajar.
Yang pertama
Yefta. Lihat masa lalunya: “adapun Yefta, ornag Gilead itu, adalah seorang
pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta
ialah Gilead. Juga istri Giliead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setel;ah
besar anak-anak istrinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya,
sebab engkau anak dari perempuan lain” (Hakim-Hakim 11:1-2). Ia dilahirkan
sebagai anak pelacur. Setelah besar, ia diusir dari rumah. Namun, berkat kerja
keras, ketekunan, dan mengandalkan Tuhan, ia justru menjadi pemimpin di
kotanya: “Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu
mengangkat dia menjadi kpeala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh
perkaranya itu kehadapan Tuhan, di Mizpa” (Hak. 11:11).
Yang kedua
adalah Yabes. Namanya berarti kesakitan, tetapi ia tidak mau menyerwah oleh
nasib. Inilah doanya: “Yabes lebih di muliakan daripada saudara-saudaranya;
nama Yabe situ diberi ibunya kepadanya sebab katanya: ‘Aku telah melahirkan dia
dengan kesakitan.’ Yabes berseru kepda Allah Israel, kantanya: ‘Kiranya Engaku
memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu
menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehingga kesakitan tidak
menimpa aku!’ dan Allah mengabulkan permintaannya itu” (1 Taw. 4:9-10). Yabes mengandalkan Tuhan dan nasibnya berubah.
Yang ketiga
adalah Yusuf: “Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas
dari dalam sumur itu, kemudian ia dijual kepada orang Ismael itu dengan hrga
dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir “ (Kej. 37:28). Bukan
hanya itu, Yusuf mengalami banyak hal menyakitkan, difitnah, dipenjara, dan
dikhianati, tetapi justru sukses.
Yang keempat
adalah Yesus: “Batu yang dibuan oleh tukang-tukang banguna telah menjadi batu penjuru” (Maz. 118:22).
Lihat kata Yesus: “Lalau mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata
kepada mereka: ‘Seorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali di tempat asalnya
sendiri dan di rumahnya’” (Mat. 13:57). Sperti kata pemazmur, kini Yesus
dihormati di seluruh bumi.
Kesamaan
apakah yang dimiliki para tokoh di atas ? semuanya mengandalkan Tuhan.
Perhatikan yang Yusuf katakana: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat
terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan
maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup
suatu bangsa yang besar” (Kej. 50:20).
No comments:
Post a Comment