Pages - Menu

Selayang Pandang

"Tak seorang pun mampu mendefenisikan cinta dengan sempurna sebab tak seorang pun juga mampu mencintai secara sempurna. Hanya Tuhan yang sempurna, termasuk dalam hal mencintai kita, anda dan saya !"

About Me

My photo
Hi. saya JP / Jansn / Pur. Lahir di tanggal 17 September. Sukses terbesarku ialah ketika setiap pribadi yang mengenalku, tersenyum bahagia saat mendengar namaku dan mereka katakan, 'aku mengasihi dia'.

Monday, May 6, 2013

Nasib



Ada dua orang sahabat: seorang pria dan seorang wanita. Ketika masih muda, mereka berdua diramalkan memiliki nasib burk. Teman yang satu diramalkan akan memiliki masa depan suram, sedangkan yang lain harus bekerja keras seumur hidup karena dilahirkan dengan shio kerbau. Seperti kerbau, ia harus membanting tulang sampai mati.
Bertahun- tahun kemudian, hal sebaliknya terjadi. Sahabat yang pria berhasil bekrja di sebuah hotel internasional dengan gaji yang sangat baik, dan sahabat yang lain menikah dengan pria baik dan pekerja tangguh sehingga hidupnya sangat berkelimpahan. Ia tidak lagi harus membanting tulang seumur hidup, tetapi sering jalan-jalan dari suatu negara ke negara lain bersama anak-anaknya, yang semuanya belajr di sekolah dan kampus terbaik di dunia.
Ada empat tokoh Alkitab yang dari mereka, kita bisa belajar.
Yang pertama Yefta. Lihat masa lalunya: “adapun Yefta, ornag Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Juga istri Giliead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setel;ah besar anak-anak istrinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya, sebab engkau anak dari perempuan lain” (Hakim-Hakim 11:1-2). Ia dilahirkan sebagai anak pelacur. Setelah besar, ia diusir dari rumah. Namun, berkat kerja keras, ketekunan, dan mengandalkan Tuhan, ia justru menjadi pemimpin di kotanya: “Maka Yefta ikut dengan para tua-tua Gilead, lalu bangsa itu mengangkat dia menjadi kpeala dan panglima mereka. Tetapi Yefta membawa seluruh perkaranya itu kehadapan Tuhan, di Mizpa” (Hak. 11:11).
Yang kedua adalah Yabes. Namanya berarti kesakitan, tetapi ia tidak mau menyerwah oleh nasib. Inilah doanya: “Yabes lebih di muliakan daripada saudara-saudaranya; nama Yabe situ diberi ibunya kepadanya sebab katanya: ‘Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.’ Yabes berseru kepda Allah Israel, kantanya: ‘Kiranya Engaku memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku daripada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!’ dan Allah mengabulkan permintaannya itu” (1 Taw. 4:9-10).  Yabes mengandalkan Tuhan dan nasibnya berubah.
Yang ketiga adalah Yusuf: “Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian ia dijual kepada orang Ismael itu dengan hrga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir “ (Kej. 37:28). Bukan hanya itu, Yusuf mengalami banyak hal menyakitkan, difitnah, dipenjara, dan dikhianati, tetapi justru sukses.
Yang keempat adalah Yesus: “Batu yang dibuan oleh tukang-tukang banguna  telah menjadi batu penjuru” (Maz. 118:22). Lihat kata Yesus: “Lalau mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: ‘Seorang nabi dihormati dimana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya’” (Mat. 13:57). Sperti kata pemazmur, kini Yesus dihormati di seluruh bumi.
Kesamaan apakah yang dimiliki para tokoh di atas ? semuanya mengandalkan Tuhan. Perhatikan yang Yusuf katakana: “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kej. 50:20).

No comments:

Post a Comment