Dra.
OLIVIA CHADIDJAH LATUCONSINA, MP
CALON
ANGGOTA DPR RI DAPIL MALUKU
PARTAI
GOLKAR NOMOR URUT 3
A.
JEJAK REKAM
Olivia Latuconsina lahir di Makssar 16 Oktober 1968 dari
keluarga birokrat. Ayahnya seorang pejabat di Propinsi Maluku, namun putri dari
Drs. A. Gawi Salampessy ini lebih memilih berkarier di dunia usaha ketimbang
menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil mengikuti jejak sang ayah. Setelah menikah
dengan Ir. Rizal Latuconsina, ia dikarunia dua pasang anak. Putri tertuanya
kini sudah meraih gelar Doker Muda.
Di dunia usaha, jebolan English Course La Trobe University Melbourne
Australia dan Pascasarajana Institut Pertanian Bogor ini cukup berhasi.
Keberhasilannya ini tidak membuatnya tinggi diri, sebaliknya kepekaannya
terhadap kehidupan sosial masyarakat membuat dia terjun ke dunia aktivis.
Banyak organisasi yang dijadikan saran untuk mengabdikan diri kepada masyarakat.
Tak jarang dia turun ke jalan bersama sejumlah aktivis untuk membawa misi
kemanusiaan. Olivia pernah dipercaya menajdi Duta Pemuda Perdamaian Maluku ke
Canberra Australia tahun 2001.
Mottonya, “apa yang dilakukan harus ikhlas dan
bermanfaat bagi masyarakat banyak”. Olivia puas jika masyarakat senang
dengan apa yang dilakukannya. Hal itulah yang mendorong Olivia terjun ke dunia
politik. Alumnus Pengkaderan Nasional Partai Golkar ini menjajaki
kepemimpinannya di eksekutif Kota Ambon ketika digandeng M. J. Papilaya sebagai
Wakil Walikota Ambon 2006-2001.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Wakil Walikota Ambon,
Olivia tetap tidak bisa diam dan berhenti berbuat untuk masyarakat. Baginya,
pengabdian kepada masyarakat tidak mengenal periodesasi dan batas waktu,
melainkan sepanjang hayat. Ia kini aktif sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah
Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Propinsi Maluku, organisasi yang
mempunyai visi dan misi untuk menjadikan perempuan Indonesia sehat, cerdas, mandiri,
berprestasi dan bermartabat. Di sela-sela kesibukannya sebagai pimpinan organisasi
dan Direktur Utama PT. Rila Karya Perkasa, ia tidak berkeberatan untuk membagi
ilmu dan pengalamannya selama di pemerintahan dengan menjadi dosen di Institut
Agama Islam Negeri Ambon.
B.
KEBERHASILAN
Sejumlah keberhasilan telah diraih Olivia Latuconsina baik
saat menjadi aktivis sosial, maupun ketika mengabdikan diri sebagai seorang
Wakil Wali Kota Ambon. Bersama Jopie Papilaya sebagai Walikota Ambon, keduanya
membuat gebrakan dengan melahirkan program akte kelahiran gratis. Program ini
cukup berhasil membantu masyarakat terutama mereka yang tak mampu.
Sampah yang menjadi masalah serius di Kota Ambon pasc konflik
juga menjadi prioritas kerjanya. Menariknya, Olivia mengajak ibu-ibu yang
tergabung dalam PKK memikirkan bagaimana menangani sampah mulai dari rumah
tangga.
Tingkat kematian ibu dan anak yang cukup tinggi di kota Ambon
ikut dipikirkannya. Langkah strategis yang dilakukan adalah dengan melakukan
program pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan (papsmear) di
puskesmas-puskesma. Program ini ikut menekan angka kematian ibu dan anak di
Kota Ambon.
Lewat tangan dinginnya, Olivia dengan timnya berusha keras
menyelesaikan persoalan pengungsi di Kota Ambon yang memang pelik dan tidak
mudah. Lagkah strategis lainnya dalah pemberdayaan pengungsi dan pedagan sektor
informal. Salah satu terebosan penting bagi pedagang, yakni mengusulkan
pembangunan Pusat Oleh-Oleh Maluku. Terebosan ini selain manguntungkan
pedagang, juga sebagai langkah mempromosikan sekaligus melestarikan budaya
Maluku.
Program tersebut menjadi salah satu dari sekian upayanya
sebagai Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kota Ambon. Hasilnya,
meskipun pertumbuhan penduduk cukup tinggi namun angka penduduk miskin berhasil
ditekan. Kota Ambon menjadi satu-satunya daerah di Maluku yang tingkat
kemiskinannya sangat rendah dan pencapaian ini menjadi catatan kesuksesannya di
bidang ekonomi.
Dalam upaya lebih mengingatkan masyarakat dalam melestarikan
bahasa daerah. Dalam hampir setiap kegiatannya Olivia selalu berbicara dengan
menyelipkan beberapa kata dan ungkapan dalam bahasa daerah yang sudah jarang di
dengar. “KALESANG” kata yang sering ia ucapkan yang menjadi ikon dirinya, kini
sering digunakan oleh masyarakat.
Untuk memperkuat jati diri perempuan dan lebih memberdayakan
perempuan, Olivia mengharuskan keterwakilan perempuan pada setiap pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSREMBANG) mulai dari tingkat Desa hingga
ke Kota.
Tidak hanya itu, ditengah kesibukannya sebgai Wakil Walikota,
Olivia juga dipercaya sebagai Ketua Badan Narkotika Kota Ambon. Lewat program
pamungkasnya Gerakan Makahina dan Siwalima, Olivia mendapat penghargaan Rekor
MURI atas kunjungan 5000 rumah warga dalam program Ambon Bebas Narkoba.
Pernghargaan ini sebagai bukti integritas dan karya baktinya kepada masyarakat.
Karena kemauan kerasnya membantu masyarakat, dia sering dipercayakan
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Kepercayaan ini diantaranya :
·
Sebagai motivator Majelis Pemberdayaan
Masyarakat Muhammadiyah Propinsi Maluku.
·
Sebagai motivator untuk penanaman sayuran ramah
lingkungan.
Pengalamannya yang
komplit selama menjabat Wakil Walikota menjadikannya sangat paham betul roh
pembangunan di daerah ini. Kota Ambon bagi Olivia harus menjadi kota dunia,
salah satunya dengan bekerjasama sister city Ambon – Vlissingen Belanda dan
Olivia menjadi steering committeenya.
C.
PRESTASI
Olivia adalah salah satu dari sedikit pemimpin perempuan yang
telah diperhitungkan kapasitas dan kompetisinya melintasi batas wilayahnya. Ia
seringkali tampil menjadi narasumber pada sejumlah lokakarya dan seminar
bergengsi, termasuk di almamaternya Institut Pertanian Bogor (IPB).
Secara akademik walaupun di sela-sela kesibukannya sebagai
Wakil Walikota Ambon, Olivia berhasil menorehkan prestasi dengan meraih gelar
Magister Profesional di bidang Pembangunan Daerah dengan predikat Cum Laude
serta sebagai Wisudawan Pascasarjana Terbaik.
Hasil kerjanya sebagai Wakil Walikota Ambon menuai
penghargaan dari pemerintah pusat. Prestasi itu diantaranya, Penghargaan
Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN dalam keberhasilan penanganan KB di
Kota Ambon tahun 2009 dan Rekor MURI untuk sosialisasi pencegahan narkoba 5000
rumah di Kota Ambon tahun 2010.
D.
CITA-CITA MALUKU SEJAHTERA
Menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dan siapa
saja yang berkunjung ke Maluku dan menjadikan Maluku lebih sejahtera adalah
dambaan Olivia dan semua masyarakat.
Rakyat
Maluku harus lebih sejahtera…
Semuanya akan terwujud jika katong punya komitmen besar untuk
kalesang dan berkarya demi Maluku yang lebih maju.