AKU dan RASA ITU (Rindu, Sayang dan Cinta)
Ku rasa,
Bintang tak selamanya
dapat bersinar,
Bulan tak selamanya
mengindahkan malam,
Mentari tak selamanya
mampu memberi kehangatan.
Sehingga,
Tak satupun yang dapat kuibaratkan dengan rasa yang tercipta untukmu.
Tak satupun yang dapat kuibaratkan dengan rasa yang tercipta untukmu.
Rasa itu ada,
Rasa itu kurasa,
Rasa itu nyata,
Rasa itu untukmu.
Mungkin benar,
Ialah kesalahanku,
Ialah kelemahanku.
Atau ialah aku orang
bodoh,
Yang tak pernah bisa,
Dan tak pernah sanggup
tuk pisahkan rasa itu.
Ku tak mengerti rasa
itu,
Namun kuharap kau
pahami.
Ku tersesat maknai rasa
itu,
Namun kuyakin kau
mengerti.
Rasa itu setia,
Rasa itu nyata,
Rasa itu,
Rasa yang tak ku rasa
sebelumnya.
Hingga kini,
Ku masih merasakannya.
Ku masih dapat
melihatnya.
Ku masih mencoba
memahaminya.
Ku tak yakin ia abadi,
Walau kuharap ia kan
selalu mewangi.
Ku tak yakin ia
bertahan,
Walau kuharap ia kan
tinggal tenang.
Tak hanya disiangku,
Tak hanya dimalamku.
Tapi di tiap waktuku,
Temani aku, bersamaku.
Sebab,
Akankah mentari
mengartikannya untukku ?
Ataukah,
Rembulan kan memaknainya
untukku ?
Sekiranya tidak…tidak.
Ku bangga akan dia (rasa
itu)
Meski belum sanggup tuk
ku pahami.
Ku bersyukur akan dia
(rasa itu)
Walau tak ku mengerti
kehadirannya.
Lama sudah,
Ingin ku tinggalkan,
Namun ia (rasa itu) tak
lelah mengikutiku.
Inginku lenyapkan,
Tetapi ia tak menyerah
tuk nyata dihembusku.
AKU dan RASA ITU….
Hingga kini…
Hingga kini…
Untukmu…